AIR TERJUN DAN AIR PANAS GONOHARJO
Entah sudah berapa kali saya mengunjungi lokawisata ini, Destinasi wisata ini berada di kaki gunung Ungaran. Tempat pemandian air panas sebenarnya ada 2 lokasi. Yang pertama berada di kawasan hutan milik perum perhutani Kedu Utara, sementara yang lainnya berada di bawah, dan sudah tertata rapi, milik salah seorang pejabat di Kendal. Untuk tempat yang kedua ini sudah tertata dengan rapi, dan bukan alami lagi, dan air panasnya tidak begitu panas yang dialirkan ke satu kolam, sementara yang pertama masih alami, dan kondisi airnya lebih panas dari pada tempat yang kedua.
Untuk mencapai lokasi air panas Gonoharjo, dari tempat tiket masuk kita harus melewati jalan bebatuan yang telah tersusun rapi dan berjalan kaki sejauh kurang lebih 1,5 - 2 km, dan kita bisa menikmati pemandangan hutan yang indah. Jadi walaupun jaraknya cukup jauh jarak yang harus kita tempuh dengan berjalan kaki, kita bisa menikmati suasana hutan dengan udaranya yang masih segar. Setelah kita melewati jalan menurun, kita akan disuguhkan pemandangan aliran sungai di bagian bawah dengan bebatuan alami yang ada di tengah tengah suangai. Kita bisa mengambil beberapa gambar dengan latar belakang hutan dan air terjun kecilnya.
Melangkah ke atas sedikit di dekat jembatan, ada sumber air panas tetapi tidak begitu besar, para pengunjung dilarang untuk menyalakan korek api atau merokok, ada kemungkinan aliran air yang keluar mengandung gas metan yang mudah terbakar, kemudian kita bisa berjalan keatas, karena untuk mencapai sumber air panas utama jalan yang harus kita lewati terus menanjak. Di beberapat tempat disediakan beberapa shelter untuk beristirahat jika kita merasa lelah melakukan perjalanan menuju lokasi air panas.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit, akhirnya sampailah kita di lokasi air panas. Lokasi kolam air panas berada di bawah jalan utama, Dibawah terdapat 2 jenis kolam, kolam yang pertama adalah kolam air dingin, dan yang kedua adalah kolam air panas. Sumber mata air panasnya sebenarnya ada di atas, dan kolamnya sengaja dibuat dibawah agar airnya mudah dialirkan kebawah. Terdapat 2 kolam utama untuk berendam dan 2 kolam kecil untuk berendam, tapi sekarang sudah dirubah, karena banyak memakan korban jiwa akibat berendam terlalu lama sehingga korban mengalami dehidrasi, karena terlalu lama berendam dan menghirup uap air belerang terlalu lama. Padahal oleh pengelola telah jelas jelas diberi peringatan tertulis, tetapi para pengunjung tidak pernah mengikuti peringatan tersebut.