FESTIVAL DUGDERAN 2016

Menjelang dan menjambut kedatangan bulan suci Ramadhan, masyarakat muslim Kota semarang menyambutnya dengan kemeriahan, atas rasa syukur mereka diberikan umur panjang, sehingga pada tahun ini bisa menyambut Ramadhan 1437 H dengan rasa senang dan gembira. Tumpahan rasa kegembiraan ini direalisasikan dalam bentuk pesta yang namanya Festival Dugderan. Festival Dugderan ini selalu dimulai saat menjelang awal datangnya  Bulan  Suci Ramadhan. Acara Dugderan ini berawal ketika terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama dijaman dulu ketika menentukan tanggal 1 Ramadhan. Untuk mengatasi perbedaan pendapat diantara para ulama dalam menentukan awal Ramadhan maka Bupati Semarang saat itu Adipati Kyai Raden Mas Tumenggung Purbaningrat di tahun 1881, mengadakan acara khusus untuk menentukan awal Ramadhan bersama para Ulama untuk membunyikan bedug masjid kauman semarang (posisi masjid agung semarang di Johar) di alun alun semarang (sekarang menjadi pasar Ya'i.

Suara bedug yang bertalu talu yang ditabuh dari bedug yang berada di masjid agus Semarang, dan suara dentuman meriam akan mengeluarkan suara gaduh tentunya menarik perhatian para penduduk untuk melihat darimana asal muasal suara tersebut, dan berkumpulan masyarakat  pada saat itu di alun alun kota semarang (sekarang pasar ya'i) untuk melihat apa yang terjadi di sana. Pada saat masyarakat berkumpul itulah diumumkan awal Ramadhan. Dan dari sejarah inilah akhirnya setiap tahun menjelang datangnya bulan Ramadhan selalu dimeriahkan dengan festival Dugderan. Pada festival Dugderan biasanya disajikan bermacam macam hiburan seperti pasar malam, untuk menghibur muda mudi yang haus akan hiburan pada zamannya, mungkin masih juga berlaku untuk jaman sekarang. Bermacam macam barang dan panganan dijajakan disini untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung.

Untuk Pesta Dugderan tahun 2016 atau 1437 H dimulai kemarin tanggal 27 Mei hingga tanggal 5 Juli 2016. Acara berlangsung di sepanjang jalan agus salim hingga ke sebagian jalan Pemuda. Macam macam mainan terutama yang terbuat dari kerajinan tanah liat seperti celengan, kendi, fas bunga dan bunga bunga kering  atau mainan anak anak yang  terbuat dari tanah liat sangat mendominasi disini. Acara Dugderan ini dimulai sore hari hingga menjelang tengah malam, sementara di siang hari tidak ada kegiatan apapun. Hiburan malam seperti kemidi putar dan sarana hiburan lain banyak dikunjungi oleh masyarakat pinggiran semarang seperti dari demak, ungaran, kaliwungu, kendal dan warga semarang sendiri  banyak yang datang dan  menyaksikan kemeriahan acara pasar malam dugderan ini. Bagi anda yang kebetulan datang dari luar kota dan masih berada di semarang, silahkan anda datang ke daerah Johar di dekat kawasan kota lama utuk menyaksikan kemeriahan pesta dugderan ini yang berlangsung hingga tanggal 5 Juni ini.

Postingan populer dari blog ini

PIJAT KAKI LIMA DI JALAN PEMUDA

INDAHNYA JALAN LIMBANGAN-SUMOWONO

POLDER TAWANG SEMARANG